Social Icons

Selasa, 27 November 2012

(telah cukup bagiku) قَدكَفَانِى

قَدكَفَانِى عِلمُ رَبِّى

qod kafani i’lmu robbi
telah cukup bagiku ilmu tuhanku

مِن سُؤَالِى وَاختِيَارِى

min su-aali  wakhtiyaari
tentang permintaan dan usahaku

فَدُعاَئِى وَابتِهَالِى

fadu’aii  wabtihaali
Maka doa serta permohonanku

شَاهِدٌلِى بِافتِقَارِى

syahidullil  biftiqoori
Sebagai bukti kepada kefakiranku

فَلِهذَا السِّرِّ اَدعُو

falihaadzaassirri  ad’uu
Maka oleh karen rahasia itu aku berdoa

فِى يَسَارِى وَعَسَارِى

fi yasaari wa ‘asaari
Pada saat senang dan susahku

اَنَاعَبدٌ صَارَ فَخرِى

ana ‘abduu shoro fakhri
Aku adalah hamba, menjadi kebanggaanku

ضِمنَ فَقرِى وَاضطِرَارِى

dhimna faqri  wadhthiroori
Dalam kefakiran dan keperluanku

يَااِلهى وَملِيكِى

yaa ilaahi wa maliiki
Wahai tuhanku, wahai yang memilikiku

اَنتَ تَعلَم كَيفَ حَالِى

anta ta’lam kaifa haali
Engkau mengetahui akan keadaanku

وَبِمَا قَد حَلَّ قَلبِى

wa bima qod halla qolbi
Dan apa yang berada dalam hatiku

مِن هُمُومٍ وَاشتِغَالِى

Dari kesedihan dan kesibukanku

فَتَدَارَكنِى بِلُطفٍ

fatadaa rokni biluthfin
Maka tolonglah aku dengan kelembutan

مِنكَ يَامَولى المَوَالِى

minka yaa maulal mawaali
dariMu wahai Tuhan orang2 yang memohon pertolongan

يَاكَرِيمَ الوَجهَ غِثنِى

yaa kariimal wajha ghitsni
Wahai yang maha mulia tolonglah aku

قَبلَ اَن يَفنى اصطبارى

qobla anyafnash thibaari
Sebelum lenyap kesabaranku

يَاسَرِيعَ الغَوثَ غَوثًا

yaa sarii’al ghoutsa ghoutsan
Wahai yang segera memberi pertolongan

مِنكَ يُدرِكنا سَرِيعًا

minka yudrikna sarii’an
Berilah kami perolonganmu dengan segera

يَهزَمُ العُسرَ وَيَأتِى

yahzamul ‘usro wa ya’tii
Yang menghilangkan kesulitan dan mendatangkan

بِالذِى اَرجُوجَمِيعًا

billadzi arju jamii’an
Dengan segala yang aku harapkan

يَاقَرِيبًا يَامُجِيبًا

ya qoriiban ya mujiiban
Wahai yang maha dekat dan maha memperkenankan

يَاعَلِيمًايَاسَمِيعًا

yaa ‘aliiman yaa samii’an
Wahai yang maha mengetahui dan maha mendengar

قَد تَحَقَّقتُ بِعَجزِى

qod tahaqqoqtu bi’ajzi
Aku mengaku akan kelemahanku

وَخُضُوعِى وَالكِسَارِى

wa khudhu’ii wal kisaari
Dan ketundukanku serta kesedihanku

لَم اَزَل بِالبَاب واقف

lam azal bilbaab waqf
Aku senantiasa menunggu di hadapan pintu rahmatMU

فَارحمن رَبِّى وقُوفِى

farhamna robbi wuquufi
Wahai Tuhan kasihanilah aku

وَبِوَادِى الفَضلِ عَاكِف

wabiwaadil fadhli ‘aakif
Di lembah kurniaaMu aku bersimpuh

فَاَدِم رَبِّى عُكُوفِى

faadim robbi ‘ukuufi
Wahai Tuhanku tetapkanlah keberadaanku disana

وَلحَسن الظَّنُّ لاَزِم

Bersangka baik(dengan Mu) adalah kewajiban

فَهُوَ خِلِّى وَحَلِيفِى

fahuwa khilli wa haliifi
Ia (sangka baik) adalah teman dan sahabatku

وَاَنِيسِى وَجَلِيسِى

wa aniisi wa jaliisi
Juga penyenang bagiku dan yang setia bersamaku

طَولَ لَيلِى وَنَهَارِى

thoula laili wanahaari
Sepanjang malam dan siangku

حَاجَةٌ فِى النَّفسِ يَارَب

haajatun finnafsi yaa rob
Wahai Tuhanku, dalam jiwa ini terdapat hajat

فَاقضِهَايَا خَيرَقَاضِى

Maka kabulkanlah wahai yang sebaik baik mengabulkan

وَاَرح سِرِّى وَقَلبِى

Lapangkanlah sirr dan hatiku

مَن لَظَاهَا وَالشِّوَاظِ

Dari gejolah dan kegelisahan

فِى سُرُورٍ وَحُبُورٍ

Gantikanlah ia dengan kesenangan dan kebahagiaan

وَاِذَامَاكُنتَ رَاضِى

Dana dalam keadaan yang Engkau ridhoi

فَالهَنَا وَالبَسطُ حَالِى

Maka ketenangan dan ketentraman itulah keadaanku

وَشِعَارِى وَدِثَارِى

Dan juga lambang dan pakaianku(sebagai hambaMu)

Kamis, 22 November 2012

...Dikejar Dosa...


Siapakah hidupnya yang lebih sengsara dari pada orang yang di maki- maki oleh hati nuraninya sendiri...,
Segala kenikmatan dan kemuliaan hidup duniawi terasa hanya sebagai fatamorgana yang nantinya tiada berbekas di hatinya...,
Itu semua karena hatinya telah pasti merasa diburu dan mengeras sehingga tidak bisa melihat sebuah rasa yaitu bahagia...,
Dan sebenarnya kebahagiaan orang yang dikejar dosa adalah tentang hilangnya pengejaran dan pemakian atas dirinya sendiri itu...,

Kekerasan itu akan bertambah jika tingkah polahnya dalam mengukir sandiwara dan cerita yang pasti akan diliputi kebohongan disana- sini semakin menjadi....
Apalagi kalau tujuannya pembenaran di hadapan manusia.., Perhatikan pula bahwa dia akan semakin jauh dari kedamaian saat semakin sering dia membolak- balikkan fakta dan cerita demi yang bernama menghindari penghakiman massa dan kritikan sesama, yang jika saja dia sadari, justru seharusnya semua itu bisa menjadikan dia lebih dari baik, dari pada keadaannya sekarang ini..,

bahkan betapapun dia melarikan diri dan atau hidup sendiri dihutan, namun tetap akan dirasa bahwa tetap tiada jalan keluar bagi semua kekacauan hatinya..., Dan memang begitulah memang nasib para manusia yang dikejar dosa. Kesempitan hatinya akan terasa semakin sempit sebelum dia menyerah, mengakui dosa diri dan atau meminta maaf atas siapapun yang telah dia sakiti...,
Keluasan hatinya tak akan ada muncul sebelum dia rela bersujud kepada Allah, dan mematahkan kesombongannya atas tetap benarnya semua yang telah dia lakukan. Bahkan betapapun dia mengelak dan mencoba melarikan diri, namun dunia ini tak akan cukup menampung penderitaan orang yang dikejar dosanya sendiri....,

Betapapun dia mencoba untuk merubah keadaan dengan seribu karangan rangkaian kata- kata untuk memantapkan dan menetapkan dirinya agar tetap bisa berdiri dengan tegak, tapi makian hati nuraninya sendiri yang protes dan tidak setuju dengannya, lambat laun akan menumbangkan pertahanannya sendiri...,

Benar- benar, ini adalah tentang dirinya sendiri, sama sekali tidak ada kaitannya dengan orang lain.., Maka sudah selayaknya orang yang dikejar dosa, bersibuk diri untuk memperbaiki dirinya yang telah kacau dan menenangkan dirinya untuk tidak bersandiwara, agar semua tidak akan menjadi semakin kacau..., Dan semua itu, hanya bisa mudah untuk dilakukan, jika semua diniatkan hanya untuk Allah, sebagai sebuah permohonan tobat dan penyesalan yang dalam, dari diri yang berdosa...

Siapakah hidupnya yang lebih sengsara dari pada orang yang di maki- maki oleh hati nuraninya sendiri.., Segala kenikmatan dan kemuliaan hidup duniawi terasa hanya sebagai fatamorgana yang nantinya tiada berbekas di hatinya.., Itu semua karena hatinya telah pasti merasa diburu dan lelah karena terus menerus di ajak untuk berdosa.., Lama kelamaan, sang hati akan mengeras sehingga tidak bisa melihat lagi sebuah rasa yaitu bahagia.., Karena sebenarnya kebahagiaan orang yang dikejar dosa adalah tentang hilangnya pengejaran dan pemakian atas dirinya sendiri itu. ...........

Kekerasan batinnya itu akan bertambah jika tingkah polahnya dalam mengukir sandiwara dan cerita yang diliputi kebohongan disana- sini ,semakin menjadi. Apalagi kalau tujuannya pembenaran di hadapan manusia. Perhatikan pula bahwa dia akan semakin jauh dari kedamaian saat semakin sering dia membolak- balikkan fakta dan cerita demi yang bernama menghindari penghakiman massa dan kritikan sesama. Padahal jika saja dia sadar, justru seharusnya semua itu bisa menjadikan dia lebih dari baik, dari pada keadaannya sekarang ini.

Bahkan betapapun dia melarikan diri dan atau hidup terasing dihutan sendiri, namun tetap akan dirasa bahwa tiada jalan keluar bagi semua kekacauan hatinya. Dan memang begitulah memang nasib para manusia yang dikejar dosa. Kesempitan hatinya akan terasa semakin sempit sebelum dia menyerah, mengakui dosa diri dan atau meminta maaf atas siapapun yang telah dia sakiti. Keluasan hatinya tak akan ada muncul sebelum dia rela bersujud kepada Allah, dan mematahkan kesombongannya atas anggapan tetap benarnya semua yang telah dia lakukan. .

Bahkan betapapun dia mengelak dan mencoba melarikan diri, namun dunia ini tak akan cukup menampung penderitaan orang yang dikejar dosanya sendiri. Betapapun dia mencoba untuk merubah keadaan dengan seribu karangan rangkaian kata- kata untuk memantapkan diri agar tetap bisa berdiri dengan tegak, tapi makian hati nuraninya sendiri yang protes dan tidak setuju dengannya, lambat laun akan menumbangkan pertahanannya sendiri....

Benar- benar, ini adalah tentang dirinya sendiri, sama sekali tidak ada kaitannya dengan orang lain. Maka sudah selayaknya orang yang dikejar dosa, bersibuk diri untuk memperbaiki dirinya yang telah kacau dan menenangkan dirinya untuk tidak bersandiwara, agar semua tidak akan menjadi semakin kacau. Dan semua itu, hanya bisa mudah untuk dilakukan, jika semua diniatkan hanya untuk Allah, sebagai sebuah permohonan tobat dan penyesalan yang dalam, dari diri yang berdosa.



https://www.facebook.com/MutiaraAirMataMuslimah

Selasa, 20 November 2012

Kata Mutiara Hikmah Habib Munzir Bin Fuad Al Musawa

1.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah kehidupan pasti menemui kematian, tiadalah perkumpulan pasti menemui perpisahan"

2.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Satu hembusan nafasmu , ialah selangkah menuju ajal"


3.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Beruntunglah dan tiada yang lebih beruntung kecuali para Pecinta Sayyidina Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam"


4.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah yang lebih ditakuti Syaiton , para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah , itulah yang paling ditakuti oleh Syaithon"


5.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tak ada yang lebih cepat mendatangkan keridhoan Allah SWT. Melainkan bakti kepada Ayah dan Ibunda"

6.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Sunnguh tiada Hadiah yang lebih Agung dari doa"


7.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa peristiwa yang disebut (Kematian) justru itulah Hakikat kehidupan yang abadi"


8.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa cinta Allah , Allah titipkan kepada Sesosok Manusia yang bernama Sayyidina Muhammad Saw."


9.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Ketahuilah bahwa tuntunan terindah ialah tuntunan Nabi ku dan Nabi kita semua yaitu (Sayyidina Muhammad Saw)."


10.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Semakin tinggi kepahaman seseorang tentang Allah SWT , maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya semakin mulia satu huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan shalatnya , semakin termuliakan ibadahnya."


11.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Walaupun di Dunia tidak berjumpa dengan Rasulullah Saw, barangkali orang yang sangat rindu kepada Rasulullah sebelum ia ditanya oleh Malaikat, maka Rasulullah SAW akan berkata "dia ummatku, dia ummatku, dia ummatku", karena apa? karena Rasulullah telah merindukannya, Rasulullah SAW telah bersabda riwayat Sahih Muslim bahwa beliau SAW rindu dengan saduara-saudara beliau, yaitu mereka yang hidup setelah beliau wafat, tetapi mereka sangat ingin berjumpa dengan beliau Shalallahu 'Alaihi Wasallam, dan mencintai beliau lebih dari harta dan keluarganya."

12 .)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Bersyukur atas kenikmatan , Bersabar atas Musibah"

13.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "perindahlah siang-siang hari kita pada bulan Ramadhan dengan puasa dan ibadah lainnya, serta hiasilah dan sempurnakan malam-malamnya dengan memperbanyak shalat tarawih dan membaca Al qur’an."


14.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: Do'a kita pun kepada Saudara/i kita adalah sedekah, sebagaimana yang disabdakan Oleh Sayyidina Muhammad Saw : "Semua yang baik adalah sedekah".


15.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: : "Getarkanlah bibirmu ketika menyebut nama Yang Maha Agung (Fukullu Jami'an Ya Allah...Ya Allah...Ya Allah)"


16.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berpesan : "Jadikanlah mulai saat ini Dzikir menjadi sebuah kebutuhan kita, sebagaimana kita membutuhkan makan."


17.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata : "Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda riwayat shahih Muslim...
"tiada akan datang hari kiamat selama masih ada di muka bumi yang memanggil nama ALLAH, ALLAH" (Shahih Muslim)


18.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata : "Cinta Allah itu, Allah titipkan pada sesosok Makhluk yang bernama Sayyidina Muhammad Saw"


19.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Tiadalah yang lebih ditakuti Syaiton , para Jin, dan Iblis melebihi hati yang berdzikir. Ketika hati sedang ingat Allah , itulah yang paling ditakuti oleh Syaithon"

20.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata :"Kematian adalah guru terbaik dalam kehidupan, sedikit saja kita lalai dari mengingat kematian maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan…
Dia datang dengan tiba-tiba tanpa kenal permisi.. Apakah kita siap menyambut kedatangan sang malaikat maut ? adakah kita siap menyongsong malam pertama di alam kubur?….

21.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Semakin tinggi kepahaman seseorang tentang Allah SWT , maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya semakin mulia satu huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan shalatnya , semakin termuliakan ibadahnya."



22.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Kita bangkit dengan kelembutan , bukan dengan kekerasan."


23.)Al Habib Munzir berpesan agar selalu menjadikan sabar dan do'a sebagai senjata terdahsyat dalam kehidupan ku dan kalian.


24.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata : ''Bila semua yang dialam semesta ini membenciku , Demi ke Agungan-Mu asalkan Engkau tidak murka kepadaku, makaaku tidak perduli".


25.)
Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Cinta Allah subhanahu wata’ala tersimpan pada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sehingga Allah subhanahu wata’ala akan mengampuni dosa-dosa hambaNya karena mengikuti kekasih
Nya sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sesuatu yang diperintah oleh Allah subhanahu wata’ala, sehingga memenuhi panggilan beliau merupakan hal yang wajib dalam keadaan apapun, sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika seorang sahabat sedang melakukan shalat, di saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memanggilnya, namun dia melanjutkan shalatnya kemudian setelah selesai ia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya : “Kemanakah engkau, aku memanggilmu namun kau tidak juga datang?”, maka ia menjawab : “Wahai Rasulullah tadi aku sedang melakukan shalat”, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Bukankah Allah subhanahu wata’ala telah berfirman” : “ Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasulullah apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian, dan ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan”.
( QS. Al Anfaal : 24 ) "


26.)Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa beliau berkata: "Saudara/i ku bahwa Rasulullah Saw telah bersabda “ Sesungguhnya perbuatan (tergantung) dengan niatnya”
Semakin luhur niat seseorang dalam perbuatannya, maka akan semakin mulia anugerah ya
ng akan didapatkannya dari Allah subhanahu wata’a, sebaliknya semakin buruk niat dalam perbuatannya maka akan semakin terjatuh dalam jurang kehinaan. Allah subhanahu wata’ala berfirman : “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”. ( QS. At Tiin : 4-6 )"